Minggu, 30 September 2018

Manifestasi Penyakit Gigi

MANIFESTASI DIABETES MELITUS PADA RONGGA MULUT

1.    Xerostomia (Mulut Kering)
         Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran saliva (air liur), sehingga mulut terasa kering. Saliva memiliki efek self-cleansing, di mana alirannya dapat berfungsi sebagai pembilas sisa-sisa makanan dan kotoran dari dalam mulut. Jadi bila aliran saliva menurun maka akan menyebabkan timbulnya rasa tak nyaman, lebih rentan untuk terjadinya ulserasi (luka), lubang gigi, dan bisa menjadi ladang subur bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang. Berdasarkan literatur yang saya dapatkan bahwa pada penderita diabetes salah satu tandanya adalah Poliuria, dimana penderita banyak buang air kecil sehingga cairan di dalam tubuh berkurang yang dapat mengakibatkan jumlah saliva berkurang dan mulut terasa kering, sehingga disarankan pada penderita untuk mengkonsumsi buah yang asam sehingga dapat merangsang kelenjar air liur untuk mengeluarkan air liur.

2.    Gingivitis dan Periodontitis
              Periodontitis ialah radang pada jaringan pendukung gigi (gusi dan tulang). Selain merusak sel darah putih, komplikasi lain dari diabetes adalah menebalnya pembuluh darah sehingga memperlambat aliran nutrisi dan produk sisa dari tubuh. Lambatnya aliran darah ini menurunkan kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi, Sedangkan periodontitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Dan hal ini menjadi lebih berat dikarenakan infeksi bakteri pada penderita Diabetes lebih berat.
       Ada banyak faktor yang menjadi pencetus atau yang memperberat periodontitis, diantaranya akumulasi plak, kalkulus (karang gigi), dan faktor sistemik atau kondisi tubuh secara umum.
       Rusaknya jaringan Periodontal membuat gusi tidak lagi melekat ke gigi, tulang menjadi rusak, dan lama kelamaan gigi menjadi goyang. Angka kasus penyakit periodontal di masyarakat cukup tinggi meski banyak yang tidak menyadarinya, dan penyakit ini merupakan penyebab utama hilangnya gigi pada orang dewasa. Dari seluruh komplikasi Diabetes Melitus, Periodontitis merupakan komplikasi nomor enam terbesar di antara berbagai macam penyakit dan Diabetes Melitus adalah komplikasi nomor satu terbesar khusus di rongga mulut. Hampir sekitar 80% pasien Diabetes Melitus gusinya bermasalah. Tanda-tanda periodontitis antara lain pasien mengeluh gusinya mudah berdarah,warna gusi menjadi mengkilat, tekstur kulit jeruknya (stippling) hilang, kantong gusi menjadi dalam, dan ada kerusakan tulang di sekitar gigi, pasien mengeluh giginya goyah sehingga mudah lepas.

3.    Stomatitis Apthosa (Sariawan)
       Meski sariawan biasa dialami oleh banyak orang, namun penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi parah jika dialami oleh penderita diabetes. Penderita Diabetes sangat rentan terkena infeksi jamur dalam mulut dan lidah yang kemudian menimbulkan penyakit sejenis sariawan. Sariawan ini disebabkan oleh jamur yang berkembang seiring naiknya tingkat gula dalam darah dan air liur penderita diabetes
4.    Oral thrush
       Penderita diabetes yang sering mengkonsumsi antibiotik untuk memerangi infeksi sangat rentan mengalami infeksi jamur pada mulut dan lidah. Apalagi penderita diabetes yang merokok,risiko terjadinya infeksi jamur jauh lebih besar.Oral thrush atau oral candida adalah infeksi di dalam mulut yang disebabkan oleh jamur, sejumlah kecil jamur candida ada di dalam mulut. Pada penderita Diabetes Melites kronis dimana tubuh rentan terhadap infeksi sehingga sering menggunakan antibiotik dapat mengganggu keseimbangan kuman di dalam mulut yang mengakibatkan jamur candida berkembang tidak terkontrol sehingga menyebabkant thrush. Dari hasil pengamatan saya selama berpraktik sebagai dokter gigi yang ditandai dengan adanya lapisan putih kekuningan pada lidah, tonsil maupun kerongkongan.

5.    Dental Caries (Karies Gigi)
       Diabetes Mellitus bisa merupakan faktor predisposisi bagi kenaikan terjadinya dan jumlah dari karies. Keadaan tersebut diperkirakan karena pada diabetes aliran cairan darah mengandung banyak glukosa yang berperan sebagai substrat kariogenik.Karies gigi dapat terjadi karena interaksi dari 4 faktor yaitu gigi, substrat , kuman dan waktu. Pada penderita Diabetes Melitus telah diketahui bahwa jumlah air liur berkurang sehingga makanan melekat pada permukaan gigi, dan bila yang melekat adalah makanan dari golongan karbohidrat bercampur dengan kuman yang ada pada permukaan gigi dan tidak langsung dibersihkan dapat mengakibatkan keasaman didalam mulut menurun, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya lubang atau caries gigi.



MANIFESTASI HIV/AIDS PADA RONGGA MULUT

1.    Gingivitis Ulseratif Akut yang Nekrosis (ANUG)
       ANUG adalah umum pada pasien HIV. Ditandai oleh gusi yang mendadak sakit, merah padam, bengkak, berdarah dan bau mulut. Papila-papila interdental tampak hilang , berulserasi, tertutup oleh kulit nekrotik keabu-aabuan.

2.    Gingivitis HIV
       Ditandai oleh eritema gusi kronis yang terjadi setara pada maksila dan mandibula, biarpun tidak ada faktor lokal yang jelas. Pada awalnya timbu; petechiae multifokal yang kecil, merah,brebentuk titik-titik pada gusi yang cekat.

3.    Periodontitis HIV
       Adalah proses kerusakan yang snagat cepat, yang mengakibatkan hilanngya kecekatan periodontal dalam beberapa hari saja. Pada awalnya terjadi pada periodontal anterior lalu menjalar ke osterior. Infeksi bakteri ini ditandai oleh sakit dan perdarahan gusi spontan, edema gusi yang berat, resesi gusi yang cepat, penyembuhan luka terlambat  dna penyebaran ke mukosa sekitarnya. (Puspita, 2012)

MANIFESTASI GAGAL GINJAL PADA RONGGA MULUT
            Penurunan fungsi ginjal menyebabkan laju filtrasi glomerulus (LFG) menurun. Hal ini menimbulkan perubahan dalam rongga mulut. Beberapa perubahan dalam rongga mulut yang terjadi yaitu: Uremik stomatitis, peningkatan penyakit periodontal, peningkatan deposit kalkulus, penurunan saliva dan napas berbau amonnia.
Adapun manifestasi di rongga mulut karena gagal ginjal kronik, yaitu:
1.   Dry Mouth
2.   Mucosal Ulceration
3.   Bacterial and Fungal plaques
4.   Pallor of the mucosa (anemia)
5.   Oral pulpura
6.   White plaque (uraemic stomatitis)
7.   Giant cell lessions (osteolyctic lessiom in jaws)

Giant cell lesions pada raham dapat terjadi sama seperti yang disebabkan karena gagal ginjal kronik atau karena lamanya dialysis dan akan meningkatkan lesi oral yang mengakibatkan terjadinya osteolytic lession pada tulang. Pada pasien yang mengalami dialysis, akses ke sirkulasi pasien terutama melalui atreiovenous shunt biasanya pada lengan bawah dan mudah terinfeksi sehingga mengakibatkan baktereamia dan pada akhirnya penderita memerlukan AB prophylaxis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar